Saat transit Venus terjadi, dimana Bumi, Venus dan Matahari ada dalam posisi segaris. Venus berada di antara Bumi dan Matahari. Posisi tersebut mirip seperti saat gerhana Bulan, yaitu saat Bulan, Bumi dan Matahari ada dalam posisi segaris. Perbedaannya, saat transit Venus, piringan Venus tidak cukup besar untuk bisa menutupi piringan Matahari yang lebih besar.
"Jadi, rugi kalau tidak menyaksikan karena ini adalah yang terakhir dalam masa hidup kita," kata Mutoha Arkanuddin dari Jogja Astro Club. NASA memperkirakan, fenomena ini baru akan terjadi lagi pada tahun 2017.
Tahun ini, warga Bumi yang berkesempatan menyaksikan Transit Venus adalah yang berada di wilayah Amerika Utara, Hawaii, Pasifik bagian barat, Asia bagian utara, Jepan, Korea, China bagian timur, Filipina, Australia bagian timur, Selandia baru dan begitu juga Indonesia. Berdasarkan peta NASA, warga Indonesia bagian barat yang meliputi Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Tengah dan Selatan, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat hanya berkesempatan melihat sebagian proses transit. Warga Indonesia di Sulawesi Utara dan Tenggara, Nusa Tenggara bagian timur, Maluku dan Papua bisa melihat keseluruhan proses transit.
"Transit akan dimulai dari sisi bawah Matahari pada pukul 05.14 WIB terus bergerak ke barat melewati muka Matahari sampai pukul 11.50 WIB," tutur Mutoha. Transit berlangsung selama kurang lebih enam jam dan berdasarkan informasi NASA, Venus akan berada di tengah piringan Matahari pada pukul 08.32 WIB.
Begitu juga, fenomena alam yang akan terjadi pada tahun 2012 ini, yaitu akan terjadinya kiamat pada akhir tahun 2012 ini. Seperti dikabarkan dalam kalender bangsa Maya, yang akan diramalkan bahwa pada periode 1992 - 2012 bumi akan dimurnikan, selanjutnya peradapan manusia sekarang ini akan berakhir dan mulai memasuki peradapan baru.
Seorang sejarahwan Amerika, Dr. Jose Arguelles mengabdikan dirinya untuk meneliti peradapan bangsa ini. Ia mendalami ramalan Maya yang dibangun di atas fondasi kalender yang dibuat bangsa itu, diprekdisi cara perhitungannya persis seperti Tiongkok, ala Zhou Yi. Kalendernya, secara garis besar menggambarkan siklus hukum benda langit dan hubungannya dengan perubahan manusia.
Dari masa 20 tahun ini, bumi kita telah memasuki tahap terakhir dari fase Siklus Besar, bangsa Maya menganggap ini adalah periode penting sebelum masa pra-Galatic Synchronization, mereka menamakannya : The Earth Generation Priod (Periode Regenerasi Bumi).
Pada 31 Desember 2012 akan menjadi hari berakhirnya peradapan umat manusia kali ini, dalam perhitungan kalender Maya. Sesudah itu, umat manusia akan memasuki peradapan baru total yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan peradapan sekarang. Bangasa Maya tidak menyinggung tentang apa penyebab peradapan kali ini berakhir, dengan berakhirnya 'hari itu' sama sekali bukan berarti malapetaka apa yang datang menghampiri, melainkan mengisyaratkan kepada seluruh umat manusia akan adanya transisi dalam kesadaran dan spiritual kosmis, selanjutnya masuk ke peradapan baru.
Dan begitu juga mengenai badai Matahari, dimana badai Matahari dianggap sebagai peristiwa luar biasa yang sangat langka. Padahal tidak demikian adanya. Matahari mengalami siklus rata-rata 11 tahunan (antara 9-14 tahun) yang bermula dari periode aktifitasnya meningkat, yang disebut Solar Maksimum. Solar maksimum terakhir terjadi pada tahun 2000. Dengan demikian fenomena ini adalah bagian yang normal dari siklus kehidupan Matahari bukan suatu peristiwa yang aneh.
Karena matahari bukan objek padat seperti Bumi, bagian-bagian yang berbeda menyebabkan garis medan magnetiknya menjadi kacau balau hingga menyebabkan terbentuknya Solar Flare (Lidah Api Matahari) yang kadang disertai dengan Coronal Mass Ejection (CME).
Peristiwa inilah yang sering disebut dengan isitlah Solar Strom atau Badai Matahari. Jika CME tersebut bergerak menuju bumi, partikel yang dibawanya akan menghantam magnetosphere bumi yang kemudian akan menciptakan aurora.
Tentu saja prediksi ini bukan sesuatu yang baru karena peristiwa serupa pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Namun, yang dikuatirkan oleh Reneke adalah potensi kekuatannya. Lalu bagaimana tanggapan astronom?
NASA tidak terlau mengkuatirkan peristiwa ini, namun mereka memang telah mengantisipasi badai ni sejak tahun 2006. Mereka juga memperkirakan kalau badai ini mampu mempengaruhi pembangkit listrik di berbagai tempat sehingga bukan hanya industri telekomunikasi atau penerbangan yang terganggu, melainkan juga industri lainnya seperti perbankan dan yang berkaitan dengannya. Badai ini akan diperkirakan terjadi pada akhir tahun 2012.Namun mereka pun mengaku kalau tidak akan ada yang pernah bisa tahu pasti berapa besar efek kerusakan yang bisa ditimbulkannya.
Menurut salah satu laporan yang dikeluarkan oleh National Academy of Science Amerika Serikat, apabila badai itu terjadi, sekitar 300 pembangkit listrik di Amerika bisa lumpuh hanya dalam tempo 90 ini akan memutuskan persediaan listrik untuk 130 juta penduduk. Setelah jaringan listrik terputus, persediaan air pun akan ikut terputus. Tanpa adanya listrik dan persediaan air, maka perekonomian akan menjadi lumpuh. Tidak ada aktifitas perkantoran dan transportasi seperti pesawat terbang atau kereta api. Bahkan fasilitas vital seperti markas militer atau rumah sakit juga kan ikut lumpuh. Kabar baiknya adalah, manusia telah belajar dari masa lalu.
Dengan demikian, walaupun semua sistem telekomunikasi telah lumpuh, tetapi saya percaya bahwa kita akan tetap bisa bertahan hidup.