=====================================================
Sejarah Orang Tak Tahu
Menurut buku yang ditulis oleh R.O Windstedt nama Pahang pada mulanya ialah Inderapura. Pada suatu ketika Raja negeri Inderapura Makmur Shahbana ketika itu berhasrat menukar nama Inderapura Makmur Shahbana kepada suatu nama yang ringkas dan sedap di dengar. Beliau meminta Bendahara mencadangkan kepada rakyat jelata bahwa beliau akan memberi seuncang emas dan sepersalinan pakaian baru kepada sesiapa yang dapat memberi nama baru yang menarik. Beliau memberi tempo selama tiga hari untuk orang ramai tampil ke istana mencoba nasib. Pada hari pertama tidak ramai yang datang ke istana. Kalau ada pun dua orang. Raja Inderapura pula tidak berkenan. Masuk hari kedua jumlah yang datang berkali-kali ganda dari hari pertama namun semua tidak mendapat tempat di hati raja. Pada hari ke tiga datanglah dua orang sahabat karib ke istana ketika hari masih pagi bener. Ketika ditanya apakah nama yang hendak mereka berikan, mereka berdua berlomba-lomba bersuara.
"Hamba cadangkan nama Karma Sari."
"Hamba pula cadangkan Margapura."
"Karma Sari lebih molek."
"Molek lagi Margapura."
"Pilihlah Karma Sari!"
"Margapura!"
"Karma Sari!"
"Margapura!"
"Karma Sari molek!"
"Molek lagi Margapura!"
"Tengkorak hang!"
"Opah hang!"
"Opah hang!"
"Sudah!Sudah!" Tiba-tiba raja Inderapura mencelah, "Dalam banyak nama-nama yang kamu sebutkan tadi, beta amat tertarik dengan nama yang terakhir kamu berdua berikan tadi, apa tadi....haaa? Opahang! Ya....
Opahang! Pahang sedap nama itu mulai hari ini beta namakan negeri ini dengan nama baru yaitu Pahang."
Demikian kisahnya.
=====================================================
Menyontek
Pada suatu hari orang tua si Andre dipanggil menghadap Kepala Sekolah karena si Andre sering kali menyontek kertas ujian milik si Rendy pada saat ujian.
Orang Tua Andre : "Apa buktinya kalau anak saya nyontek?"
Kepala Sekolah : "Salah satu buktinya ini, pada waktu ujian sejarah."
Kepala Sekolah : "Baik, coba kita lihat."
Pertanyaan No.1, Siapa pengarang buku "Habis Gelap Terbitlah Terang"?
Rendy menjawab : "R.A Kartini".
Andre menjawab : "R.A Kartini".
Orang Tua Andre : "Lha, jawaban kan bisa saja sama karena si Andre kan belajar sebelum ulangan."
Kepala Sekolah ; "Ya, bisa saja sama. Tapi coba bapak lihat soal pertanyaan no.2!"
Pertanyaan No.2, Dimana R.A Kartini dilahirkan?
Rendy menjawab : "Di Jepara."
Andre menjawab : "Di Jepara."
Orang Tua Andre : "Ah, itu sih kebetulan, bapak tidak cukup bukti untuk menyatakan anak saya nyontek. Bisa saja malah Rendy yang nyontek pekerjaan anak saya."
Kepala Sekolah : "Bapak betul, bisa saja itu kebetulan, tapi coba bapak lihat soal berikutnya."
Pertanyaan No.3, Tahun berapa terjadi Perang Diponegoro?
Rendy menjawab : "Saya tidak tahu."
Andre menjawab : "Apalagi saya."
=====================================================
Pelajaran Sejarah
Seorang guru sejarah sedang memberikan pelajaran tentang pahlawan.
"Dari kisah perjuangan tadi, saya yakin ada di antara kalian yang tidak setuju dengan perang," tanya Pak Guru.
"Nah, siapa yang ingin memberikan alasan, kenapa perang harus ditentang?"
Seorang murid di belakang mengacungkan jari, "Saya benci perang."
"Kenapa kamu benci sejarah?" Tanya Pak Guru.
"karena perang menciptakan sejarah, dan saya sangat tidak suka mata pelajaran sejarah."
=====================================================
Hari Kemerdekaan
Di saat orang memperingati hari kemerdekaan RI, 3 sanak saudara ini malah bernostalgia tentang malam pertama mereka ketika berbulan madu. Anak tertua bernama Vina, anak kedua bernama Indah dan yang ketiga bernama Rudi. Entah bagaimana ceritanya, pokoknya ada kesan hemat dari kedua orang tua mereka, sehingga resepsi pernikahan ketiganya dilaksanakan bersamaan.
Untungnya acara bulan madu mereka tidak bersamaan. Vina pergi ke Nias, Indah ke Pulau Seribu dan Rudi ke Bali. Namanya orang tua sayang anak, kedua orang tua itu minta dikirimi kabar tentang segala yang terjadi saat berbulan madu mereka. namun agar tidak terlalu vulgar mereka menggunakan kode / sandi tentang motto-motto iklan. Tiga hari setelah kepergian anak-anak mereka, diterimalah kartu pos pertama dari Vina di Nias. Isi beritanya cukup singkat "STANDARD CHARTERED", setelah membaca berita tersebut mereka mencari iklan standard chartered di koran dan terbacalah tulisan besar berbunyi "BESAR, KUAT DAN BERSAHABAT".
Tersenyumlah orang tua itu. Hari ke-4 datang kartu pos kedua dari Indah di Kepulauan Seribu dengan isi berita singkat "NESCAFE", setelah membaca kartu pos tersebut buru-buru orang tua mencari iklan NESCAFE dan dijumpai berbunyi "NIKMATNYA SAMPAI TETES TERAKHIR".
Maka kedua orang tua itupun tersenyum bahagia. Hari ke-5, 6 hingga ke-7 tidak ada berita dari si bungsu, memasuki minggu ke-2 datanglah kartu pos dari anak bungsu yaitu Rudi di Bali dengan isi berita hanya "CATHAY PACIFIC", segera mereka mencari iklan di koran, dan betapa terkejutnya setelah tahu bunyi iklan CATHAY PACIFIC yaitu "7 KALI SEMINGGU, 3 JAM SEHARI NONSTOP".
=====================================================
Akibat Belajar Sejarah
Anton dan Hasan adalah sahabat dari kecil, hingga keduanya telah menikah pun tetap melanjutkan persahabatan, bahkan tinggal bertetangga. Anton sendiri seorang penyuka sejarah, hingga tidak pernah melewatkan acara Bahasa Sejarah Internasional di televisi setiap malam. Sementara Hasan memilih nongkrong di warung kopi depan rumahnya.
Ketika selesai menyaksikan acara Bahasa Sejarah Internasional, Anton selalu dengan bangga menerangkan wawasan baru yang didapatkan kepada Hasan.
"San, kamu tahu tidak siapa itu Napoleon?" tanya Anton.
"Tidak!" jawab Hasan singkat.
"Sayang sekali, kamu tidak pernah ngikuti acara Bahasa Sejarah Internasional hingga kamu tidak tahu siapa itu Napoleon," kata Anton yang kemudian menjelaskannya dengan bangga.
Esoknya Anton kembali bertanya pada Hasan, "Kamu tahu tidak siapaitu Jenghis Khan?"
Dan Hasan pun kembali menjawab, "Tidak!" dengan menunjukkan nada kesal, karena dia memang tidak suka sejarah.
Esoknya ketika Hasan melihat Anton mendatangi dirinya usai acara Bahasa Sejarah Internasional, Hasan mendahului memberi pertanyaan sebelum Anton.
"Ton, kamu tahu tidak siapa itu Tohir?"
Anton merengkut, karena sepengetahuannya tidak ada tokoh dunia yang bernama seperti itu.
"Siapa Tohir itu, San? saya tidak pernah dengan namanya dalam sejarah." ucap Anton balik bertanya pada Hasan.
"Wah, sayang sekali! karena kamu setiap malam pergi ke acara Sejarah Internasional hingga membuat kamu tidak tahu siapa itu Tohir. Tohir itu lelaki kampung sebelah yang setiap malam datang selingkuh dengan istrimu sewaktu kamu sedang belajar sejarah," jelas Hasan ketus.